WhatsApp Image 2024-03-13 at 08.05.31_68e9399a-edited

Forum Pertemuan Orang Tua Mahasiswa Tingkat 1: Membangun Komunikasi Efektif antara Orang Tua dan Polin ATMI

Pendidikan tinggi tidak hanya menjadi tanggung jawab mahasiswa semata, tetapi juga melibatkan dukungan dan partisipasi aktif dari orang tua. Untuk memfasilitasi komunikasi yang efektif antara orang tua dan lembaga pendidikan, Politeknik Industri ATMI mengadakan forum pertemuan rutin antara orang tua mahasiswa tingkat 1 dan pihak pengelola pendidikan. Jumat 23 februari 2024, kegiatan mulai dilaksanakan menjelang sore hari tepat pukul 15.00 WIB di Aula Dormitory Xaverius. Pertemuan ini dihadiri oleh Direksi, Kaprodi, beberapa dosen yang mewakili setiap prodi, orang tua mahasiswa dan mahasiswa Tk1. Pertemuan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada orang tua tentang progres akademik dan non-akademik anak mereka, serta untuk membangun kolaborasi yang kuat antara orang tua, mahasiswa, dan Institusi Polin ATMI.

Membuka Saluran Komunikasi

Pertemuan orang tua mahasiswa tingkat 1 di Polin ATMI bukan hanya sekadar sesi penyampaian informasi dari pihak kampus kepada orang tua, tetapi juga merupakan platform interaktif di mana orang tua dapat berbagi pengalaman, dan menyampaikan masukan mereka. Hal ini membantu dalam membuka saluran komunikasi yang transparan antara orang tua, mahasiswa, dan Institusi.

Evaluasi Capaian Hasil Studi

Salah satu fokus utama pertemuan ini adalah evaluasi capaian hasil studi mahasiswa selama satu semester. Polin ATMI memberikan laporan perkembangan akademik baik teori maupun praktik dari prodi Mesin Industri, Manajemen Industri dan Teknologi Rekayasa Mekatronika selama kegiatan belajar mengajar semester satu. Melalui laporan ini, orang tua dapat memahami tingkat kesuksesan akademik anak mereka dan membantu dalam mengidentifikasi area di mana mahasiswa mungkin memerlukan dukungan tambahan.

Diskusi Mengenai Tantangan dan Solusi

Pertemuan ini juga menjadi kesempatan bagi orang tua untuk mengungkapkan tantangan yang dihadapi oleh mahasiswa tingkat 1 dan mencari solusi bersama. Dengan melibatkan orang tua dalam proses pemecahan masalah, Polin ATMI dapat mendukung mahasiswa dalam menghadapi tantangan akademik dan non-akademik mereka dengan lebih efektif.

Penekanan pada Pembentukan Karakter

Selain pembahasan akademik, pertemuan ini juga menyoroti pembentukan karakter mahasiswa. Polin ATMI mengintegrasikan nilai-nilai 4C+1L dalam kurikulum pendidikan, dan pertemuan dengan orang tua menjadi kesempatan untuk memperkuat nilai-nilai ini di luar lingkungan kampus.

Kesimpulan

Forum pertemuan orang tua mahasiswa tingkat 1 di Politeknik Industri ATMI  bukan hanya sekadar acara rutin, tetapi merupakan langkah penting dalam membangun komunikasi efektif antara orang tua, mahasiswa, dan lembaga pendidikan. Dengan demikian, pertemuan ini menjadi salah satu fondasi dalam mewujudkan visi dan misi pendidikan berkualitas di Politeknik Industri ATMI. (Apriliani Dina)

kegiatan mahasiswa 2

Kegiatan di Xaverius Dormitory

Salah satu kekhasan di Politeknik Industri ATMI adalah adanya dormitory (asrama). Mahasiswa mahasiswi tingkat 1 wajib untuk tinggal di dormitory. Dormitory yang dinamai Xaverius ini berada di lingkungan kampus. Disana mahasiswa diajarkan tentang kemampuan interaksi sosial, refleksi dan kebiasaan belajar yang baik. Tujuan mahasiswa tinggal di dormitory adalah agar mereka dapat mengenal satu sama lain sehingga mempermudah dalam beradaptasi dengan lingkungan. Tentunya dormitory ini berbeda dengan kos. Mahasiswa beraktivitas dengan jadwal yang ketat, mulai dari kegiatan briefing pagi setiap hari, kuliah dari pagi sampai sore, atau sore hingga malam. Selain itu, ada kegiatan di luar jam kuliah reguler, mereka berlatih Public speaking, reading habit, refleksi, dan berlatih seni untuk mengisi acara – acara di kampus. Pendampingan dilakukan oleh pamong. Pada akhir minggu mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengunjungi keluarganya.

(Penulis: Apriliani Dina)

mahasiswa instalasi listrik

Kegiatan Praktik Mahasiswa

Satu mahasiswa satu mesin. Inilah sistem pembelajaran praktik mahasiswa di Politeknik Industri ATMI. Model kurikulum yang diterapkan adalah sistem PBET (Production Based Education and Training), dimana mahasiswa mendapatkan kompetensi keterampilan melalui training dan produksi.

Suasana kerja dikondisikan seperti pada dunia industri. Mahasiswa belajar praktik di bengkel, dan teori di ruang kelas. Pada kegiatan praktik mahasiswa di wajibkan mengenakan atribut praktik lengkap seperti : baju wearpack sepatu pelindung,  masker, kaliper untuk mengukur dan kacamata pelindung. Dalam pembelajaran praktik ini kompetensi dan karakter mahasiswa dibentuk. Mahasiswa di wajibkan untuk mengikuti sesi briefing sebelum memulai perkuliahan praktik.

Setelah briefing mahasiswa pun memulai kegiatan dengan membuat Work Preparation, kemudian mahasiswa praktek di section dengan didampingi para instruktur. Sebelum jam perkuliahan selesai mahasiswa diwajibkan untuk melaksanakan cleaning area praktiknya sebagai tanggung jawab terhadap area kerjanya.

(Penulis: Apriliani Dina).

TOM Banner

“TOM” Demi Anak Muda Indonesia

Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, OMK Paroki Cikarang Ibu Teresa mengadakan acara Temu Orang Muda (TOM) pada hari Sabtu, 29 Oktober yang lalu di Aula Xaverius Dormitory POLIN ATMI Cikarang. Acara tersebut dimulai dengan Seminar: Bersinergi untuk Indonesia yang Satu oleh Bpk. Kombes Pol. Gidion Arif Setyawan, S.I.K., S.H., M.Hum. dan dilanjutkan dengan Fun Games dari panitia OMK Paroki Cikarang Ibu Teresa. Acara tersebut dihadiri oleh mahasiswa/mahasiswi dari kampus sekitaran Cikarang seperti POLIN ATMI, President University, Politeknik Astra, dan masih banyak lagi.

Dalam seminarnya, Bpk. Kombes Pol. Gidion Arif Setyawan, S.I.K., S.H., M.Hum. memhimbau kepada seluruh anak muda untuk ikut berperan aktif dalam membangun kepekaan diri terhadap lingkungan. Kepekaan itu dapat dimulai dengan melatih kesadaran diri di lingkungan rumah dan lingkungan kampus.

Tujuannya adalah agar mereka semakin terlatih kepekaan dirinya, dan diharapkan hal itu menjadi kebiasaan. Sehingga ketika mereka terjun di dalam masyarakat, mereka dapat cepat beradaptasi dan menjadi berkat bagi orang lain.

Setelah asyik berbincang-bincang dengan Bpk. Kombes Pol. Gidion Arif Setyawan, S.I.K., S.H., M. Hum., acara dilanjutkan dengan Fun Games. Para mahasiswa dihadapkan dengan tiga jenis permainan yang melatih kekompakkan mereka satu sama lain. Apabila kelompok mereka menang, maka mereka mendapat apresiasi. Namun jika mereka kalah, maka mereka menerima konsekuensi berupa bedak di muka mereka. Sangat seru dan mengasyikkan bukan ? (Penulis: Theodorus Nino – Manajemen Industri).

TOM 1
TOM 2