Sebelum mengikuti rekoleksi ini, perasaan yang mendominasi diriku adalah kebingungan dan keraguan. Aku bertanya-tanya apa tujuan dari proses ini dan apakah semua yang akan dilakukan benar-benar bermakna. Ada juga rasa ketidakpedulian yang membuatku merasa bahwa hal ini mungkin hanya sekadar formalitas belaka. Namun, semua itu mulai berubah ketika aku menjalani rekoleksi, mendalami setiap sesi, dan merenungkan setiap pengalaman yang dibagikan.
Perasaan yang awalnya penuh keraguan perlahan berubah menjadi ketenangan. Proses refleksi yang mendalam dan kesempatan untuk mendengar pengalaman hidup orang lain memberikan dampak yang besar. Ada momen-momen di mana aku merasa tersentuh, seperti ketika aku mendengar kisah seseorang yang begitu jujur dan penuh perjuangan. Hal itu membuatku menyadari bahwa setiap orang memiliki luka, tetapi juga memiliki kekuatan untuk bertahan dan bangkit.
Salah satu momen paling bermakna adalah saat doa bersama dalam keheningan. Dalam momen tersebut, aku merasakan kehadiran Tuhan yang begitu nyata, seolah Dia berbicara langsung ke dalam hatiku. Keheningan itu memberikan ruang bagiku untuk merenung, untuk melihat kembali perjalanan hidupku, dan untuk memahami lebih dalam tentang diriku sendiri. Di sanalah aku merasa terhubung, tidak hanya dengan Tuhan, tetapi juga dengan sesama dan diriku sendiri.
Pengalaman ini mengajarkanku bahwa aku tidak sendirian. Hidup ini penuh dengan perjuangan, tetapi aku menyadari bahwa ada banyak orang yang juga menghadapi tantangan serupa. Di tengah perjuangan itu, kami saling menopang melalui kehadiran, perhatian, dan dukungan. Ini membuatku lebih menghargai pentingnya hubungan dengan orang lain dan bagaimana kita dapat saling memperkuat di tengah kesulitan.
Selain itu, aku juga belajar untuk lebih menghargai momen-momen sederhana dalam hidup. Hal-hal kecil yang mungkin sebelumnya aku anggap sepele ternyata memiliki arti yang begitu besar. Hidup adalah anugerah yang luar biasa, dan pengalaman ini membuatku semakin sadar akan keindahan yang ada di dalamnya.
Setelah melalui proses ini, aku merasa terpanggil untuk melakukan sesuatu yang bermakna. Aku ingin lebih peduli terhadap sesama dan lingkungan di sekitarku. Entah dengan membantu mereka yang membutuhkan, menjaga hubungan baik dengan orang-orang yang aku sayangi, atau lebih berkomitmen dalam iman kepada Tuhan, aku merasa ada tanggung jawab yang lebih besar dalam hidupku.
Rekoleksi ini tidak hanya memberikan kesempatan untuk merenung, tetapi juga menjadi titik balik yang penting dalam hidupku. Aku memahami bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hidup, baik itu kebahagiaan maupun luka, memiliki makna yang mendalam. Dari semua pengalaman ini, aku belajar untuk lebih bersyukur dan untuk terus bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.
Kini, aku melangkah dengan hati yang lebih ringan, penuh syukur, dan dengan tekad untuk menjadikan hidupku lebih bermakna. Rekoleksi ini mengajarkanku bahwa cinta dan dukungan adalah fondasi yang kuat, dan dengan itu, aku siap menghadapi perjalanan hidup selanjutnya.