Sejarah

Politeknik Industri ATMI didirikan oleh J.B.Casutt SJ atas dorongan & prakarsa kalangan industri dan alumni Politeknik ATMI Surakarta yang bekerja di sekitar Jabodetabek. Mereka merasa tenaga-tenaga profesional industri yang mampu memacu proses industrialisasi di Indonesia masih belum mencukupi.

Untuk menunjang kebutuhan, Politeknik Industri ATMI didirikan di Kawasan Industri Jababeka Bekasi, dengan tujuan agar dapat lebih erat berhubungan dengan dunia industri dan mampu menanggapi kebutuhan industri secara tepat. Politeknik Industri ATMI mulai menyelenggarakan pendidikan diploma (D-III) dengan program studi mesin industri pada tanggal 1 September 2003 dengan 36 mahasiswa. Saat ini, Politeknik Industri ATMI sudah meluluskan mahasiswa-mahasiswanya yang mampu terserap di dunia industri maupun yang melanjutkan pendidikan di universitas-universitas.

Politeknik Industri ATMI, dengan fasilitas pendidikan yang lengkap, didukung oleh kurikulum yang dilaksanakan secara proporsional antara teori dan praktek, serta penerapan metode Production Based Education Training (PBET), siap berkiprah mendidik mahasiswa menjadi manusia seutuhnya, tidak hanya menjadi profesional di bidangnya, namun juga penggagas dan inisiator di dunia teknologi.

Prodi Teknik Mekatronika dimulai pada Tahun Ajaran 2012/2013, Prodi ini merupakan konsentrasi dari Prodi D3 Mesin Industri. Prodi Manajemen Industri mulai aktif beroperasi menerima mahasiswa baru di semester ganjil Tahun Ajaran 2020/2021.

Berdasarlan keputusan Menristek Dikti No. 319/KPT/I/2019, tanggal 30 April 2019, ATMI berubah bentuk menjadi Politeknik Industri ATMI dengan 3 Prodi, yaitu: Prodi D3 Mesin Industri, Prodi D4 Teknik Rekayasa Mekatronika dan Prodi D3 Manajemen Industri.