Pertemuan Pertama
Pertemuan bulanan pertama formasi spiritualitas Ignasian mengulik kehidupan St.Ignasius melalui tempat-tempat yang pernah disinggahi atau menjadi tempat Ignasius memulai proses transformasi. Topik utama pertemuan adalah Autobiografi St.Ignasius Loyola. Sebelumnya para peserta diajak mengenal Ignasius melalui film biografi Ignasius. Mengenal Ignasius melalui tempat-tempat yang pernah dikunjungi. Dalam mendalami materi tentang perjalanan Ignasius kami dibagi menjadi beberapa kelompok atau disebut circle., nantinya masing-masing circle juga akan didampingi dari komunitas Magis Indonesia. Tiap circle membaca satu peristiwa penting yang dialami Ignasius dan menjawab pertanyaan panduan guna membantu pendalaman spiritualitas, setelahnya tiap kelompok membagikan hasil literasi autobiografi Ignatius dalam forum besar.
Makna Pengalaman
Di sela-sela sharing literasi Rm. Kristiyono,Sj membantu memberikan makna dari pengalaman Ignatius. Rm.Kristiyono,Sj memaknai tindakan Ignasius di Montserrat sebagai bentuk lepas bebas dan kemauan Ignasius untuk bergantung pada Allah, bukan atribut atau hidup ksatria. Studi di Barcelona adalah saat Ignasius mengembangkan diri secara intelektual sebagai momen pintu masuk spiritualitas. Perutusan Ignasius bagi Rm.Kristiyono,Sj adalah tindakan memberikan lebih atau mencintai setelah mengalami cinta untuk menyelamatkan jiwa-jiwa. Setelahnya kami mendengarkan sharing dari Mas Resi tentang siapa Ignasius baginya dan relevansi spiritualitas Ignasian bagi kehidupan.
Berbagi dan mendengarkan
Sebelum penghujung kegiatan, dilakukan sesi berbagi pengalaman tentang cannonball moment dan pengalama Ignatius yang paling menyerupai pengalam pribadi di dalam circle. Circle menjadi ruang aman untuk saling mendengarkan pengalaman satu sama lain dan mengajak keterbukaan hati untuk mau mengolah diri. Sharing ini juga menjadi awal mula untuk menyadari sejarah hidup. Pertemuan pertama ini menjadi awal untuk melihat spiritualitas Ignasian yang nantinya dilanjutkan dengan melihat kembali Sejarah hidup yang membentuk diriku saat ini. Kegiatan ditutup dengan examen bersama meneliti batin dan perasaan yang dirasakan. . Tak berhenti disitu, kami juga diajak untuk merefleksikan dalam tulisan dinamika pertemuan spiritualitas Ignasian guna mendalami dan meresapi sungguh-sungguh apa saja yang menjadi inspirasi dan keutamaan
Keterbukaan
Mengenal spiritualitas Ignasian pertama-tama mengenal sejarah dan pengalaman hidup Ignasius. Peristiwa transformasi hidup Ignasius yang dulunya sebagai seorang kstaria dan bangsawan berubah menjadi seorang pengikut Kristus. Pertemuan ini menjadi ajakan untuk memiliki keterbukaan hati melihat pengalaman hidup hingga sampai saat ini. Kebanyakan orang enggan melihat kembali peristiwa-peristiwa masa lalu entah itu karena pengalaman menyedihkan atau traumatik. Oleh karena itu keberanian membuka sejarah hidup adalah kunci untuk mau berdamai dengan diri sendiri dan orang lain. Salah satu inspirasi yang bisa saya ambil dari pengalaman Ignatius untuk menemukan titik balik adalah Ignatius merefleksikan dirinya dengan kehidupan Kristus dan para orang kudus. Itulah yang membuat Ignatius mengikuti tapak laku Kristus dan menyadari bahwa dirinya adalah pendosa yang dicintai Allah. Kesempatan pada pertemuan ini mengajak untuk melihat dan merefleksikan sejarah hidup guna menyadari titik balik transformasi. Mengenal sungguh diri kita dengan berdamai dengan diri sendiri maka membuka kesadaran tentang apa yang Tuhan mau pada diri ku.
Refleksi Antonius Mikael (Klik Disini)