Salah satu yang menjadi kegiatan rutin Komunitas Mahasiswa Katolik (KMK), Arrupe INSIGHT, kembali digelar dengan menghadirkan narasumber istimewa, Yoannes Fredy Sakti, CEO PT Trimitra Nusantara Sakti. Dalam episode ke-3 ini, Pak Fredy berbagi kisah perjalanan hidup dan pelajaran berharga yang ia dapatkan selama berkecimpung di dunia industri.
Kisah Masa Kuliah: Belajar untuk Saling Membantu
Pak Fredy mengawali ceritanya dengan mengenang masa kuliah di ATMI Solo. Ia merupakan angkatan 37 (2007) dari jurusan Perancangan, yang saat itu masih tergolong baru. Menariknya, pada masa itu terdapat dua kelompok mahasiswa yang cukup kontras: lulusan SMK, yang unggul dalam praktik, dan lulusan SMA, yang lebih kuat di teori. Kedua kelompok cenderung berjalan sendiri-sendiri tanpa mau saling membantu.
Melihat kondisi itu, Pak Fredy bersama teman-temannya sepakat untuk menghapus sekat dan saling mendukung agar tidak ada yang tertinggal. Ia masih mengingat satu kejadian menyedihkan, ketika seorang teman harus dikeluarkan karena gagal dalam praktik, padahal ia sangat cerdas secara teori. Menurut Pak Fredy, hal tersebut bisa dihindari jika antar-mahasiswa mau saling membantu. Dari pengalaman itu, ia belajar pentingnya kerjasama dan solidaritas.
Bertahan di Masa Sulit: Ketika Pandemi Menguji
Tantangan besar datang ketika pandemi COVID-19 melanda dunia pada tahun 2019–2022. Saat itu, Pak Fredy baru saja mendirikan PT Trimitra Nusantara Sakti. Kebijakan pembatasan aktivitas membuat hampir seluruh bidang usaha lumpuh, termasuk perusahaannya yang kesulitan mendapatkan pesanan. Kondisi tersebut membuat Pak Fredy sempat mengalami tekanan mental dan mempertanyakan rencana Tuhan.
Namun, keajaiban datang dari arah yang tak terduga. Seorang alumni ATMI menghubunginya dan memesan baju hazmat, produk yang sebenarnya di luar bidang utama perusahaannya. Dengan tekad dan keyakinan, Pak Fredy menerima pesanan itu. Keputusan tersebut menjadi titik balik kebangkitan perusahaannya. Kini, PT Trimitra Nusantara Sakti telah berkembang pesat dan memiliki enam cabang di berbagai daerah.
Pelajaran Hidup: Roda Selalu Berputar
Dalam sesi sharing, Pak Fredy menegaskan bahwa roda kehidupan akan selalu berputar—kadang di bawah, kadang di atas. Ia teringat dengan teman-teman masa kuliah yang dulu ia bantu. Ia merasa bahwa segala kebaikan yang ia lakukan di masa lalu kini berbuah menjadi berkat di kehidupannya saat ini.
Menurutnya, kebaikan akan selalu kembali, meski tidak selalu melalui orang yang sama. “Kalau kita berbuat baik, hasilnya akan kembali dalam bentuk yang tak disangka. Begitu pula sebaliknya,” ujarnya. Saya pribadi sangat setuju dengan pesan tersebut. Dalam hidup, sering kali saat kita berada di posisi sulit, selalu ada jalan keluar yang muncul dengan cara yang tidak terduga. Kebaikan memang tidak pernah hilang.
Gigih dan Percaya pada Rencana Tuhan
Di akhir sesi, Pak Fredy berpesan kepada peserta untuk tetap gigih dan percaya pada Tuhan. Setiap kesulitan, adalah proses pembentukan diri agar menjadi pribadi yang lebih kuat. “Selalu ingat Tuhan dalam setiap langkah. Ajaklah Tuhan berbicara seperti kamu mengobrol dengan temanmu,” tuturnya.
Pesan tersebut menjadi penutup yang hangat sekaligus pengingat bahwa dalam setiap putaran roda kehidupan, iman, ketekunan, dan kebaikan hati akan selalu membawa kita menuju terang.
Renata Veronika
Prodi : Manajemen Industri (tk3)

