Hai perkenalkan nama saya Yohanes Miko Gotama saya ingin sedikit bercerita tentang rekoleksi Hari orang tua. Saya sendiri memang typical anak yang suka melawan orang tua dan tidak jarang membuat mereka marah, mulai dari saya kecil sampai saya saat ini berusia 18 tahun masih tetap saja kadang membuat mereka kesal. Perasaan dominan yang saya rasakan diawal mengikuti rekoleksi hari orang tua ini adalah jujur saya sangat senang melihat papa dan mama yang datang menghadiri acara rekoleksi ini karena biasanya papa jarang sekali mau hadir ketika ada pertemuan disekolah dengan kehadiran mereka saya merasa didukung sepenuhnya dalam mengolah, belajar dan membangun karakter di ATMI CIKARANG ini.
Pengalaman saya dulu mama dan papa tidak pernah memahami apa yang diinginkan oleh anaknya, mama dan papa hanya bisa menuntut jika saya harus menjadi seperti yang mereka inginkan sedangkan mereka tidak pernah mendukung saya, mereka hanya melihat ketika saya berbuat salah mereka marah dengan saya, rasa kepahitan yang dulu pernah saya rasakan kembali hadir namun yang menjadi “AHA MOMEN” bagi saya adalah ketika sesi pemberian bunga dan surat cinta kepada mama dan papa. Seketika perasaan pahit yang dahulu pernah saya rasakan itu hilang, saya melihat wajah mama dan papa yang tersenyum penuh cinta dan kasih sayang membuat saya menjadi merasa anak yang durhaka kepada mereka karena pernah menyimpan rasa kepahitan tentang mereka.
Pada akhirnya saya belajar tentang bagaimana menjadi pribadi yang bisa menghormati orang tua mereka yang berjuang bagi anaknya untuk bisa sekolah setinggi tingginya. Rekoleksi hari orang tua ini menurut saya memberikan pelajaran tentang perjuangan mama dan papa yang tiada henti memberikan yang terbaik bagi anak anaknya, untuk mendapat menggapai cita cita serta hidup layak dimasa depan dan kita juga diajak untuk menyadari bahwa ketika kita berjuang saat ini, kita tidak sendirian, kita punya orang tua yang hebat dibelakang kita yang selalu memberikan doa serta dukungan bagi anak anaknya.
sekarang saya ingin berjuang memberikan yang terbaik untuk mama dan papa supaya perjuangan mereka dalam memberikan kesempatan bagi saya untuk merasakan kuliah itu tidak sia sia, doa seerta dukungan mereka yang selalu saya rasakan setiap hari, ketika saya ingin menyerah saya ingat akan mereka yang lebih lelah bekerja untuk saya. Saya akan buktikan pada mama dan papa juga kepada semesta ini bahwa saya pasti bisa melewati rintangan yang menghadang untuk mencapai mimpi saya. Saya yakin saya bisa, Terima kasih Tuhan selalu menyertai disetiap langkah hidup saya, sehingga saya mampu bertahan sampai sejauh ini. Saya akan selalu bersyukur atas semua yang Tuhan izinkan terjadi padak saya, dengan begitu saya juga mampu belajar menghargai hal hal yang lain. Semoga apa yang saat ini aku jalani berjalan sesuai dengan kehendak sang pencipta.
Add a Comment