Apa itu discernment?
Pada 22 Maret 2025 yang lalu, Pertemuan bulanan ke-5 Pedro Arrupe, tentang discernment atau pembedaan roh. Pertemuan diberikan oleh rekan-rekan dari komunitas Magis Jakarta yakni Mas Krishna dan Mb Rinta. Discernment berbicara banyak tentang menyadari gerak batin dan peran roh dalam diri. Pendalaman tentang discernment membuka hati dan budi untuk melihat dengan jernih dalam membedakan mana gerak roh baik dan roh jahat. Dalam proses pembedaan ada fakto-faktor yang berpengaruh kuat menentukan pilihan yang akan dibuat. Pengaruh-pengaruh seperti memilih berdasar perasaan atau emosi yang fluktuatif, bisikan atau ajakan orang lain dan kecenderungan-kecenderungan lainnya. Penting untuk menyadari Gerak batin sebelum menentukan pilihan.
Terdapat dua pihak ketika dalam pembedaan roh. Pihak pertama Roh baik, roh yang menguatkan dan memampukan manusia untuk memiliki cara bertindak dan tujuan yang baik. Roh baik melawan segala perilaku buruk dengan teguran-teguran pada hati Nurani. Sebaliknya Roh jahat adalah kesenangan semu pada godaan dan fanatisme material duniawi. Dalam sesi dijelaskan bahwa cara kerja roh jahat sangatlah lihai dan licik, ia dapat seolah-olah roh baik karena roh jahat mengetahui titik kelemahan manusia terlebih pada hal-hal yang disukainya.

Hal Penghiburan
Dalam materi selanjutnya, kami diajak untuk mendalami apa itu penghiburan Rohani (konsolasi) dan kesepian Rohani (desolasi). Mulai dari konsolasi, suatu kondisi dimana seseorang merasa berkobar-kobar dalam dirinya, semakin tertuju pada cinta akan Tuhan Allah dan semakin dekat dengan tujuan manusia diciptakan. Peghiburan rohani bisa datang tanpa direncanakan atau tanpa diduga-duga, jika tidak demikian maka patut dipertanyakan apakah saya merasa benar-benar konsolasi atau hanya sebuah penghiburan semu belaka yang dibuat-buat. Catatan penting yang diberikan saat pendalam tentang konsolasi adalah tetap waspada dan rendah hati dalam berdiskresi dan mengambil keputusan. Waspada terhadap Gerak-gerik batin yang jangan-jangan tertuju pada penghiburan diri sendiri saja bukan pada tujuan sebenarnya. Kondisi tersebut memungkinkan Gerak roh jahat bukan roh baik, yang masih lekat dengan sarana-sarana dan hal duniawi.
Penting memiliki kerendahan hati, agar dalam proses discernment dan pengambilan keputusan bisa menghasilkan keputusan yang berkualitas baik dan tidak termakan oleh ego dan kesombongan. Dalam situasi konsolasi sangatlah mudah bagi gerak roh jahat untuk menyusup, oleh karena itu dalam situasi konsolasi dikatakan bahwa alangkah lebih baik jika tidak mengambil Keputusan besar ketika konsolasi.
Hal Kesepian
Setelah konsolasi kami dijelaskan pula mengenai desolasi. Berkebalikan dengan konsolasi, desolasi atau kesepian Rohani adalah situasi dimana seseorang diliputi rasa kesedihan, keterarahan pada godaan dan hal-hal duniawi dan timbulnya jarak relasi dengan Tuhan. Jika boleh diumpamakan, desolasi seperti hamparan lahan yang kering, gersang, tanpa ada tumbuh-tumbuhan yang hidup. Dalam pemaparan, situasi desolasi mengharapkan ketergerakan batin untuk bertekun dalam doa dan memeriksa lebih dalam batin masing-masing. Penting dalam situasi desolasi untuk memiliki harapan baru, harapan akan penghiburan dan jalan keluar. Satu kata kunci dalam menghadapi kesepian Rohani adalah agere contra, melawan kecenderungan-kecederungan yang semakin menjauhkan pribadi dari Tuhan dan tujuan dasar. Situasi ini menuntut untuk menjadi pribadi yang sadar akan kerapuhan dan dosa kemudian bangkit segera dari keterpurukan rohani.

Satu sesi menarik yaitu para peserta diajak untuk berlatih langsung, latihan rohani pembedaan roh dengan melihat modus operandi yang ternyata jika disadari lebih dalam bisa menjadi cara kerja roh jahat memanipulasi keadaan. Sederhana hanya dengan selembar kertas dengan format tabel didalamnya yang membantu dalam pembedaan roh dengan memberikan bobot pada setiap pro dan kontra sehingga dari sana bisa menjadi pertimbangan objektif sebuah pilihan.
Berkelanjutan
Sebuah pertemuan mendalam dan berkelanjutan, sebelumnya para peserta telah diperdalam dengan asas dan dasar sehingga membantu proses-proses Latihan Rohani lainnya. Fondasi yang telah terbentuk nantinya menjadi dasar-dasar dalam menapaki spiritualitas Ignasian. Tentu masih perlu dan penting selalu berlatih secara kontinu sehingga makin tajam dan peka pada batin. Pertemuan bulanan tentang discernment mengajarkan cara berdiskresi secara menyeluruh dengan penuh kesadaran, melihat pro dan kontra dari tiap pilihan, menyadari Gerak-gerik roh dalam batin dan melibatkan Tuhan dalam segala hal.
Oleh: Mario Imanuel / TMI Tingkat 1
Refleksi (Klik disini)

Add a Comment