WhatsApp Image 2025-10-20 at 14.38.46 (2)

Xaverius Dormitory Politeknik Industri ATMI Cikarang Gelar Pelatihan Kampus Tangguh Bencana

Cikarang – Suasana Aula Xaverius Dormitory Politeknik Industri ATMI Cikarang tampak serius pada Jumat, 10 Oktober 2025. Mahasiswa tingkat I Politeknik Industri ATMI Cikarang mengikuti kegiatan rekoleksi kedua yang menjadi bagian dari rangkaian pembinaan di Rumah Formasi Xaverius Dormitory. Rekoleksi kali ini mengusung tema “Pelatihan Kampus Tangguh Bencana Politeknik Industri ATMI”, sebagai upaya memperkuat kesiapsiagaan dan mitigasi bencana di lingkungan kampus.

Kegiatan yang berlangsung pada 10–12 Oktober 2025 ini resmi dibuka oleh Drs. Pangarso Suryotomo, Direktur Kesiapsiagaan BNPB. Beberapa narasumber inspiratif turut hadir, di antaranya B. Sulistyono A.R., S.E., M.M., Koordinator Bidang Kebencanaan Lembaga Daya Dharma (LDD) Keuskupan Agung Jakarta beserta timnya, serta rekan-rekan dari Medisar Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta, organisasi mahasiswa yang berfokus pada penanganan kegawatdaruratan medis dan telah bersertifikat SAR darat dari BNPB.

Pelatihan Kampus Tangguh Bencana tahun ini menjadi momen istimewa bagi Promoter Xaverius Dormitory generasi kedua, karena mereka tidak hanya berperan sebagai peserta, tetapi juga sebagai fasilitator yang mendampingi dan membimbing adik tingkatnya selama kegiatan berlangsung.

Penanggulangan Kebakaran: APAR dan Karung Goni

Untuk pertama kalinya dalam tiga tahun pelaksanaan, pelatihan kali ini menghadirkan sesi khusus mengenai penanggulangan kebakaran. Sesi yang berlangsung pada Sabtu, 11 Oktober 2025 ini menghadirkan Pak Fredrick dari Lembaga Daya Dharma KAJ sebagai pemateri. Ia memberikan pemahaman tentang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dalam konteks kebakaran, teori api dan anatomi kebakaran, serta pengenalan sistem proteksi dan prosedur darurat.

Menjelang siang, peserta berkesempatan melakukan simulasi pemadaman api langsung menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) dan karung goni. Suasana menjadi antusias saat para mahasiswa mencoba memadamkan api bergiliran, menerapkan teori yang baru mereka pelajari.
Melalui latihan ini, peserta diharapkan lebih siap dan sigap menghadapi situasi darurat kebakaran, baik di lingkungan kampus maupun di tempat tinggal.

Pertolongan Pertama: Aku Hadir untuk Menyelamatkan

Siang hingga sore hari, kegiatan berlanjut dengan sesi pelatihan pertolongan pertama yang dibawakan oleh tiga mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta — Alexander David Silawa, Ferdian Manuel Wijaya, dan Mercelinda Safitri — yang tergabung dalam organisasi Medisar (Medical Search and Rescue).

Materi yang diberikan meliputi Bantuan Hidup Dasar (BHD), penanganan tersedak (choking), fraktur, balutan dan pembidaian (immobilisasi), luka dan pendarahan, gigitan ular, sengatan listrik, serta penggunaan tandu dan teknik logroll.

Selain itu, Ibu Puspita dari LDD KAJ memberikan tambahan materi mengenai evakuasi dan P3K saat bencana.

Sebagai penutup sesi, peserta melakukan praktik langsung seperti CPR dengan ambu bag, simulasi penggunaan tandu, serta penanganan fraktur. Semangat belajar dan kerja sama tim tampak kuat selama pelatihan berlangsung.

Simulasi Gempa: Uji Kesiapsiagaan di Xaverius Dormitory

Pelatihan ditutup pada Minggu, 12 Oktober 2025 dengan simulasi bencana gempa bumi. Simulasi berjalan lancar dan tertib. Para peserta menunjukkan keseriusan dalam menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka pelajari dua hari sebelumnya — mulai dari prosedur evakuasi, pertolongan pertama, hingga koordinasi antar tim.

Fasilitator menilai, para peserta telah mampu menerapkan prinsip-prinsip tanggap darurat dengan baik. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan bencana di lingkungan kampus dan tempat tinggal masing-masing.

Refleksi Peserta: Belajar dari Pengalaman Nyata

Salah satu peserta, Ignatius Radyamas Lintang Widyantoro, mengungkapkan kesan mendalam terhadap kegiatan ini.

“Bagian paling berkesan adalah simulasi tanggap bencana. Kami berlatih langsung menerapkan SOP 1 sampai 3 dengan runtut. Dari pelatihan ini, saya belajar bagaimana bertindak teratur dan aman dalam situasi darurat,” ujarnya.

Ia menambahkan, pengalaman ini menumbuhkan kesadaran pentingnya disiplin demi keselamatan bersama.

“Dengan menaati prosedur, saya semakin mengerti bahwa tata tertib sangat berpengaruh terhadap keselamatan diri sendiri dan orang lain,” lanjutnya.

Peserta lainnya, Stephanus Yortin Yoga, juga menyampaikan antusiasmenya.

“Saya sangat senang ikut pelatihan ini karena sekarang saya tahu apa yang harus dilakukan ketika bencana terjadi. Minimal saya bisa menyelamatkan diri sendiri, orang yang saya sayangi, bahkan membantu orang lain,” katanya.
“Kita tidak pernah tahu kapan bencana datang, jadi pengetahuan dan kesiapan seperti ini sangat penting,” tutupnya.

Menjadi Cerminan Kebaikan Tuhan

Melalui pelatihan Kampus Tangguh Bencana, para peserta tidak hanya dibekali kemampuan teknis menghadapi situasi darurat, tetapi juga ditumbuhkan semangat kemanusiaan dan kepedulian terhadap sesama.
Pembelajaran tentang kesiapsiagaan, pertolongan pertama, dan kerja sama tim menjadi pengalaman berharga yang menanamkan nilai tanggung jawab serta empati.

Kegiatan ini juga mengingatkan bahwa ketangguhan bukan hanya soal fisik, tetapi juga kesiapan hati untuk melayani. Dengan semangat Ignasian, seluruh civitas Xaverius Dormitory dan Politeknik Industri ATMI Cikarang diajak untuk menjadi pribadi yang siap menolong, tangguh menghadapi tantangan, dan menjadi cerminan kebaikan Tuhan di tengah masyarakat.

Felix Gerardo Yunanto Putro (Promoter of Leaders)

Comments are closed.