Cikarang – Lebih dari sekedar kegiatan kampus biasa, Rekoleksi Community Building yang diikuti oleh Mahasiswa/i kampus Politeknik Industri ATMI, Cikarang, Angkatan 23 (Tahun Ajaran 2025/2026) pada Jumat – Minggu, 12 – 14 September 2025. Komunitas mengajak para peserta untuk menengok kembali pengalaman-pengalaman pribadi mereka, mengasah hati dan empati, dan melatih kebersamaan dengan melewati rangkaian sesi yang penuh dengan butir-butir refleksi dan eksperimen.



Acara ini adalah ajakan Xaverius Dormitory yang memadukan metode spiritual-reflektif dan praktik sosial secara konkret. Dalam pembukaan pada Jumat malam, telah ditekankan bahwa rekoleksi bukanlah kegiatan yang terlepas dari agama melainkan sebuah kesempatan untuk “recollect” pengalaman hidup — menghimpun pelajaran masa lalu sebagai pupuk untuk masa depan.
Enneagram hingga Examen Conscientiae
Sesi awal difokuskan pada pengenalan tes kepribadian Enneagram dan refleksi batin melalui Examen Conscientiae. Peserta mengisi Enneagram dan mencocokkan pola pribadi utama dan sekunder, lalu berpasangan untuk saling mencocokkan dan mendalami rasa kekeluargaan terhadap pasangannya serta membibitkan kepercayaan satu sama lain. Diawali oleh Imelda yang membagikan pengalamannya telah mengikuti tes MBTI, mengingatkan bahwa hasil tes bukanlah label tetap – melainkan titik awal untuk mengenal diri dan merencanakan perubahan.
Agere Contra: Menaklukkan Ketakutan Batin
Salah satu sesi spesial adalah Agere Contra. Di dalam suasana malam hari yang sengaja dibuat senyap, menantang dan ditemani oleh lilin, para peserta ditugaskan untuk memisahkan dan menghitung kerikil, biji-bijian, beras putih, dan beras merah yang sudah tercampur dalam satu wadah — sebuah latihan simbolis untuk menghadapi kebingungan, rasa sepi, dan juga ketakutan.

Kegiatan ini dirancang untuk membantu setiap individu menyentuh disposisi batin mereka sendiri, menerima ketidaknyamanan, dan melatih rasa keberanian dalam bertindak yang juga bertentangan dengan naluri pasif.

Eksperimen Lapangan: Belajar dari Buku Kehidupan
Hari berikutnya, peserta dibagi menjadi kelompok untuk menjalankan Social Experiment — memungut puntung rokok dan tutup botol, mewawancarai dan membantu para “pejuang ekonomi” berpenghasilan rendah tanpa membawa perangkat komunikasi atau mata uang sepeserpun. Empat lokasi yang berada di sekitar kampus dipilih sebagai titik pengamatan: komplek perumahan Graha Asri, Pasar Bersih, Stadion Wibawa Mukti, dan Pasimal. Selama sekitar 5 jam, para peserta juga berhasil mengumpulkan 5434 puntung rokok dan 5630 tutup botol plastik Tujuannya bukan untuk sekedar mengumpulkan data ataupun sampah, tetapi membuka ruang dialog tanpa medium yang biasa mengaburkan hubungan manusia, sehingga mahasiswa dapat mendengar narasi hidup nyata dan merespons dengan kehadiran langsung.
Sharing, Menjadi Tour Guide Pengalaman
Setiap basis kemudian melakukan sharing dari pengalaman eksperimen dan menjadikannya sebuah Museum yang mengekspresikan intisari temuan dan perasaan kelompok. Berisikan gambar dan ekspresi masing-masing basis dijadikan sebagai “Museum” — setiap basis bergiliran untuk mendengar pengalaman basis lain, memperkaya perspektif dan memungkinkan pembelajaran silang antar kelompok.
Treasure Hunting Dengan Kode
Pada Minggu pagi, di masa-masa lesu setelah beristirahat dari eksperimen. Dikumpulkan kembali antar basis untuk diberikan petunjuk harta karun, yang ternyata harus dipecahkan karena petunjuk tersebut bersifat kode. Ditekankan dengan pertandingan dengan basis lain untuk penemu harta karun tercepat, mengharuskan kerjasama antar anggota untuk menemukan lokasi harta karun yang sesungguhnya. Setiap basis disiapkan masing-masing satu harta karun dalam bentuk bendera — Bendera berisikan logo yang ditentukan oleh masing-masing basis.
Melalui banyaknya penjelajahan dunia batin telah mengajarkan banyaknya nilai-nilai moral untuk tetap bersyukur di dalam keadaan apapun. Dengan hasil memungut sekitar
5434 puntung rokok dan 5630 tutup botol oleh para peserta Rekoleksi juga menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan alam semesta yang telah diberikan Tuhan. Semoga harapan agar kelancaran dinamika kehidupan Angkatan 23 Politeknik Industri ATMI Cikarang dapat terkabulkan melalui benih yang telah ditanam melalui acara Rekoleksi Community Building.
Fransiskus Xaverius Dennis, Promoter of Leaders 👊