Politeknik Industri ATMI menggunakan hybrid system. Hybrid system ini adalah perpaduan antara :
- PBET (production based education and training) atau pendidikan dengan berbasis produksi.
- 67% praktik, 33 % teori
- Satu mahasiswa, satu mesin
- Pendidikan karakter
- Kurikulum dirancang dengan industri
- Dual System
- Pengalaman industry
- Project Akhir (student innovation)
- Transfer teknologi
Melalui pola ini, mahasiswa/i Politeknik Industri ATMI akan lebih banyak berinteraksi dengan realitas industri sehingga memiliki naluri alamiah terkait dengan kondisi sebenarnya di dunia industri. Mahasiswa bisa melihat dan mengamati langsung guna dan manfaat pendidikan yang diperolehnya serta pengaruhnya terhadap keadaan sekitarnya. Dunia industri pun akan memperoleh tenaga ahli dan terampil yang bisa dikatakan memiliki pengalaman nyata. Selain itu, ATMI mendukung kegiatan mahasiswa yang bersifat inovatif dan inventif.
Kurikulum ATMI diselenggarakan 6 semester/ 3 tingkat (untuk Diploma 3) dan 8 semester/ 4 tingkat (untuk Sarjana Terapan)
Tahap Dasar
Sasaran tahap ini adalah sense of quality. Dalam tahap ini mahasiswa dididik untuk disiplin dan jujur. Dari sisi kemampuan berpikir, mahasiswa diharapkan bisa diandalkan dan memiliki ketahanan mental yang kuat.
Tahap Lanjutan
Sasaran tahap ini adalah sense of efficiency. Dalam tahap ini, mahasiswa dididik untuk mampu menilai situasi secara cermat dan bekerja sama dalam tim. Di lain sisi, mahasiswa diharapkan memiliki tanggung jawab pribadi dan siap bekerja dengan orang-orang yang memiliki latar belakang usia, pendidikan, dan orientasi nilai yang berbeda-beda.
Tahap Akhir
Sasaran tahap ini adalah sense of flexibility and innovation. Mahasiswa dituntut kreatif dan mampu menghasilkan ide-ide inovatif. Setelah melalui tahap akhir ini, mahasiswa diharapkan berani mengambil keputusan penting dengan memperhitungkan resiko-resiko yang ada. Inovasi yang diharapkan muncul dari kesediaan mahasiswa untuk terus belajar dan mau membangun jaringan (networking)
